Perjalanan menuju kawah ijen yang cukup memicu adrenalin

Bondowoso, Bangsapedia.com - Menuju gunung ijen seperti terus menerus memacu adrenalin.

Sebab, jalan yang penuh tanjakan menjadi tantangan untuk sampai ke atas gunung.

Namun, pendakian tersebut akan terobati ketika mellihat pesona kawah ijen.

Sebelum mencapai lokasi kawah, pengunjung bakal singgah di pos terakhir tempat pemberhentian, yakni Paltuding.

Tempat yang memiliki ketinggian 1.800 meter dari permukaan laut sebagai tempat mempersiapkan diri menuju puncak gunung.

Tak hanya itu, wisatawan juga bisa melihat panorama alam yang indah dari beberapa pegunungan. Seperti gunung merapi (2.800 meter dpl), Ijen (2.386 meter dpl), Widodaren (2.000 meter dpl), Papak (2.099 meter dpl) dan Ranti (2.664 meter dpl).

Bahkan, tak jauh dari Paltuding, terdapat Pondok Bunder.

Bangunan yang dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Hindia Belanda tahun 1920. Pondok itu juga sering disebut pondok pengairan.

Memiliki bentuk setengah dan lingkatan dan berfungsi mengukur curah hujan setiap tahun. Namun, keindahan tempat ini, wisatawan bisa menikmati suasana sejuk dan mengintai burung.

Bangunan tersebut awalnya sebagai basecamp pegawai pengairan yang mengelola dam ijen. Namun, air kawah mengalir ke sungai melewati dam terkahir pada tahun 1976.

Perlahan, air menyusut hingga tahun 1979 air tak lagi mencapai dasar dam.

Lebih mengesankan, wisatawan yang berkunjung bulan Juli sampai September bisa melihat bunga edelweiss tumbuh.

Pemandangan tersebut dapat dilihat dalam perjalanan menuju kawah ijen, sekitar satu jam lamanya.

 

Bagus Supriadi

Asal Usul Cerutu Jember yang Mendunia, Begini Sejarahnya

Artikel Sebelumnya

Mahasiswa Jerman Belajar Budaya Pesantren di Nuris Jember

Artikel Selanjutnya

You may also like

More in Be-Live