ilustrasi berdoa (pixabay)

Bangsapedia.com – Ada tiga ciri manusia yang seperti ini didoakan celaka oleh malaikat, lalu diamini oleh Nabi Muhammad SAW.

Hal ini termaktub dalam sebuah hadist riwayat Ibnu Khuzaimah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam shahih al-Tirmidzi, yakni:

Dari Jabir RA, bahwasanya Nabi Muhammad SAW naik ke mimbar.

Ketika beliau naik ke anak tangga pertama, kedua, dan ketiga beliau mengucapkan, “Amiin”.

Lalu para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, kami semua mendengar engkau berkata: Aamiin, amiin, amiin.

Beliau menjawab, ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril datang kepadaku dan berkata: Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan namun dosanya tidak diampuni. Maka Aku pun berkata: Amiin.

Kemudian Dia (Jibril) berkata: Celakalah seorang hamba, jika mendapati kedua atau salah satu orang tuanya masih hidup, namun keberadaan kedua orang tuanya tidak membuatnya masuk ke dalam surga.

Aku pun berkata: Amin.

Kemudian Dia (Jibril) berkata: Celakalah seorang hamba, jika namamu disebutkan di hadapannya tapi dia tidak bershalawat untukmu. Maka Aku pun berkata: Amiin.

Adapun penjelasan hadits ini adalah  doa malaikat Jibril terkait tiga amalan buruk yang balasannya diaminkan langsung oleh Rasulullah SAW.

Ungkapan celakalah seorang hamba memiliki dua makna.

Pertama,  ungkapan kebencian terhadap orang yang lalai memanfaatkan peluang meraih kebaikan berlimpah dan buruknya etika seorang muslim terhadap sosok atau sesuatu yang dimuliakan Allah SWT.

Obyek percakapan Malaikat Jibril AS dengan Rasulullah SAW dalam hadis ini adalah bulan Ramadhan, kedua orang tua, dan Rasulullah SAW yang memiliki kemuliaan di sisi Allah SWT.

1. Tidak Memuliakan Bulan Puasa

Kemuliaan bulan Ramadhan sebagai bulan penuh ampunan,  penuh rahmat,  penuh hidayah, dan lainnya merupakan peluang untuk mencari pahala.

Namun banyak  umat Islam yang telah melewati bulan Ramadhan namun tetap dengan kemaksiatan.

Kefitrahan jiwanya tidak kembali, justru tetap dalam lembah  kemaksiatan dan keburukan. Karena itulah  malaikat Jibril langsung memberikan predikat celaka.

 2. Tidak Memuliakan Orang Tua

Jika  kedua atau salah satu orang tua masih hidup, namun sang anak tidak berlaku baik pada kedua orang tuanya, maka disitulah dia mendapat predikat celaka. 

Akibatnya, orang itu tidak membuatnya masuk ke dalam surga.

Hal ini menerangkan sisi kemuliaan orang tua yang harus diperlakukan secara baik sepanjang hidupnya.

Sisi kemuliaan orang tua tersebut ditegaskan dengan jaminan surga bagi anak yang setia membahagiakan dan merawatnya hingga akhir hayat.

Bahkan,  Al Qur'an dengan tegas menjelaskan dua perintah yang harus berjalan seiring dan tidak bisa dipisahkan yaitu perintah menyembah Allah dan berlaku ihsan terhadap kedua orang tua.

 "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak." (QS. Al-Isra: 23)

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS Luqman:14)

3. Tidak membaca shalawat mendengar nama Nabi Muhammad

Orang yang didoakan celaka oleh malaikat selanjutnya adalah orang yang jika nama nabi Muhammad disebutkan di hadapannya, tapi dia tidak bershalawat.

Perintah bershalawat memiliki kemuliaan tersendiri dalam Al Qur'an, bahwa Allah dan para malaikatNya selalu bershalawat dan memerintahkan umat Islam untuk bershalawat.

Hal Ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56, yaitu:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab:56)

Ada empat keburukan yang ditimpakan pada orang yang tidak bershalawat ketika mendengar nama Nabi Muhammad SAW.

Pertama, dicatat sebagai orang yang celaka. Hal ini

Berdasarkan hadis riwayat Ibnu Sunni dari Jabir, Nabi Saw bersabda:

"Orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, kemudian ia tidak mau membaca shalawat kepadaku, maka ia telah celaka.”

Kedua, dicatat sebagai orang paling pelit,

Hal ini berdasarkan hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Sayidina Ali bin Abi Thalib, Nabi SAW bersabda:

"Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku.”

Ketiga, salah jalan menuju surga, berdasarkan hadits riwayat Imam Thabrani, Nabi Saw bersabda:

"Barangsiapa yang aku disebut di sisinya lalu luput ia tak bershalawat kepadaku maka ia telah salah jalan ke surga.”

Keempat, dicatat sebagai orang yang keras hatinya, Hal ini juga berdasarkan hadis riwayat Abdurrazad, Nabi SAW bersabda

"Termasuk kasar hatinya adalah ketika aku disebut di sisi seseorang lalu ia tidak bershalawat kepadaku.”

Tim Redaksi

Istri Bupati Sumenep Raih Suara Tertinggi Pileg 2024

Artikel Sebelumnya

Hari Pertama Puasa, Bazar Takjil yang Digelar Pemkab Sumenep Diserbu Pengunjung

Artikel Selanjutnya

You may also like

More in Humaniora