Perkembangan kecanggian teknologi menjadi tantagan baru bagi kalangan Santri di pelbagai Pondok Pesantren.

Kalau dulu mungkin kita sering melihat Santri hanya sebatas mendalami dan mengkaji kitab kuning, namun berbeda pada saat sekarang Santri juga berperan aktif dalam berlomba mengembangkan potensi dirinya mengenal dunia digital.

Banyak Santri yang saat ini sudah mengusai, bahkan merancang sendiri berbagai aplikasi android yang memudahkan mereka dalam mengakses keilmuan baik keilmuan di bidang Umum atau Agama.

Cita-cita terwujudnya santri yang mempunyai keilmuan di bidang Agama dan Umum, agar supaya terintegrasi dalam Program Pesantren menjadi prioritas keinginan Pengasuh dalam mendirikan Pondok Pesantren Jalaluddin Ar-Rumi.

Sejak Awal pertama berdiri Pesantren sudah menjadi tolok ukur tujuan didirikannya Pondok Pesantren tersebut.

Sebagaimana tujuan Pesantren menurut Soebahar , Pertama; mengenalkan manusia akan interaksi sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup masyarakat, 

Kedua; Mengenalkan manusia akan alam ini dan mengajar mereka untuk mengetahui hikmah diciptakannya serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat dari alam tersebut, 

Ketiga; Mengenalkan manusia akan alam ini dan mengajar mereka untuk mengetahui hikmah diciptakannya serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil manfaat dari alam tersebut. 

Keempat; Mengandalkan manusia akan pencipta alam ini (Allah) dan memerintahkan beribadah kepadanya.

 

Santri Sebagai Parameter Visi Pesantren

Terbukti disaat Santri melakukan kajian keagamaan dan memanfaatkan  kecanggihan teknologi dengan di dukung sebuah aplikasi Maktabah Syamilah yang berisikan ribuan Kitab dijadikan sumber dalam memutuskan sebuah persoalan hukum.

Dulu santri sangat asing dalam menggunakan kecanggihan Teknologi, sekarang justru sebaliknya. Tidak kalah saing juga Pesantren satu ini, yang berada di Jawa Timur Tepatnya di Dusun Sukosari Desa Jatisari Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember.

Dikenal dengan Sebutan yang tidak asing di kalangan Masyarakat Pondok Pesantren Jalaluddin Ar-Rumi yang didirikan oleh pasangan suami istri yakni DR. KH. Ahmad Malthuf Siraj, M.Ag, Kiai yang Alim Al-lamah, Kharismatik dan sangat disegani  serta Nyai Hj. Hamida Wafi, S.Pd.I. Alim, Motivator, Trainer, Teladan dan Aktif diberbagai Kegiatan Kesantrian maupun Kepesantrenan.

Pondok Pesantren Jalaluddin Ar-Arumi merupakan Pondok Pesantren yang baru didirikan pada Tahun 2017 secara pesat sudah dilengkapi dengan Lembaga Pendidikan Formal mulai dari tingkat TK Jalaluddin Ar-Rumi, MI Tahfidz JA, SMP Plus JA, bahkan Madrasah Aliyah Plus JA.

Hal ini menjadi bukti bahwa PPJA (sapaan akrab para Santri) tidak memejamkan mata dalam berbenah dan menyikapi tantangan Era Digital yang saat ini menjadi Trend perbincangan dikalangan Pondok Pesantren, Akademisi maupun Masyarakat secara luas.

Era Digital yang menuntut PPJA dalam membenahi segala sistem yang ada mulai Program Manual menjadi Digitalisasi Program, dari Program Santri yang awalnya administrasi memanfaatkan media cetak (kertas), sekarang sudah berbasis Digital (CashCard.PPJA.Id).

Semua aktifitas Santri meliputi transaksi belanja Santri, kehadiran Santri, Pengawasan dan Pelaporan Perkembangan Santri sudah menerapkan Teknologi.

Upaya itulah yang menyelaraskan antara Program Pesantren dan Visi Pesantren Yakni “Mempersiapkan Santri yang Cerdas Secara Spiritual, Emosional, Intelektual,  Berkarakter Islami, Terampil dan Mandiri”.

Program Unggulan Pesantren

Terdapat beberapa program Pesantren yang menjadi pendukung dalam meningkatkan kualitas para Santri, salah satunya adalah Program Tahfidz.

Program tahfidz menjadi wadah para Santri dalam menghafal Al-Qur’an dengan hitungan bulan saja, tentu hal ini tidak mudah tanpa sebuah cara dan metode baru yang menjadi jaminan para Santri. Selain program Tahfidz juga terdapat beberapa program peminatan diantara adalah peminatan Bahasa Arab-Inggris, Pendalaman Kitab Kuning dengan Metode Al-Fatih, Program Pelatihan Terjemah Qur’an (PPTQ) dan juga Peminatan pengembangan Skill Santri dibidang keterampilan lainnya juga bersama-sama dikembangkan di Pondok tersebut.

Jaminan Mutu Santri

Dibawah bimbingan KH. Moh. Al-Faiz Sa’di, Lc. M.Ag (Jajaran Dewan Pengasuh) para Santri dibekali juga dengan berbagai kajian kitab salaf, tetapi juga diajarkan pemahaman tentang Desain Grafis, Komputer dan program-program aplikasi yang menopang keilmuan Santri dikemas dengan Program Peminatan Santri, agar kompetensi mereka lebih luas tidak hanya punya kemampuan agama saja. Sekitar kurang lebih 300 Santri Putera-Puteri yang dijamin mempunyai berbagai keahlian yang berbeda, sehingga nantinya akan bermanfaat di tengah-tengah Masyarakat sesuai dengan nilai-nilai keislaman Anfauhum Linnas.

Sementara Santri Puteri dibimbing langsung oleh Nyai Dr. Hj. Kholishatul Widad dengan dibekali berbagai program Pesantren yang menjamin Santri memiliki berbagai keahlian juga.

Program tersebut tidak hanya sebatas konsep, tetapi Santri juga dibekali dengan program pelatihan metode belajar Hanifida berbentuk Peta Imajinasi (PI) sebuah metode belajar yang memudahkan Santri dalam belajar dan lebih berperan aktif.

Metode PI juga dikenal dengan metode belajar  Mind Map yang dipopulerkan oleh Tony Buzan seorang Psikolog dari Inggris.

Kaum Sarungan Zaman Now sudah tidak lagi hanya sebatas mengkaji kitab kuning, tantangan baru dalam menghadapi Era Digital 5.0 juga menjadi perhatian penuh di Jajaran Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Jalaluddin Ar-Rumi Dusun Sukosari Desa Jatisari Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember.

Satu sisi Santri PPJA dituntut menjadi penghafal Al-Quran, menguasai Kitab Kuning dan Pelbagai peminatan yang sudah menjadi program Pesantren, disisi lain ilmu Umum juga menjadi nilai tambah pada kompetensi Santri.

Oleh karena itu, pergeseran paradigma baru antara Kaum Santri Sarungan dan Santri Digital sudah berjalan beriiringan sesuai dengan berjalannya waktu dan kebutuhan hidup Para Santri, terutama Santri yang berada di Pondok Pesantren Jalaluddin Ar-Rumi Jember.

 

Penulis: Ikwan Efendi, S.Pd.I, M.Pd (Waka Kesiswaan MA Plus Jalaluddin Ar-Rumi Jember dan Mahasiswa Program Doktor (S3) PAI Multikultural Universitas Islam Malang)

 

 

IKWAN EFENDI

Sambut Tamu Negara KTT AIS Forum 2023 di Bali, Polisi Tutup Beberapa Jalan

Artikel Sebelumnya

Jadwal Pendaftaran PPPK di Jember Diperpanjang, Pelamar Membeludak Capai 1.408 Orang

Artikel Selanjutnya

You may also like

More in Opini